Pages

Jun 29, 2012

Doakan Saya

Assalamualaikum wbt.

"Doakan saya."

Inilah ungkapan, permintaan yang sering kita dengar. Terutama daripada keluarga, sahabat-sahabat terdekat, rakan sekuliyah, teman sekerja, jiran tetangga hatta sahabat di alam maya.

Tak kurang juga yang ber'sms' atau berbual melalui pelbagai medium yang lain bercerita tentang kehidupan, perjuangan dan pelbagai kejayaan yang dikecapi. Pada akhirnya, mereka membuat permintaan daripada kita supaya mendoakannya.

Namun, sejauh manakah kita mengambil berat dengan permintaan mereka?

Paling tidak, kita akan berdoa setiap kali selesai menunaikan solat. Pada tika itulah kita sepatutnya cuba mengingat siapakah yang telah meminta pertolongan kita untuk mendoakan mereka.Salah satu tanda orang beriman ialah bergantung harap hanya kepada Allah. Sebab itu kita harus berdoa dan meletakkan keyakinan yang benar-benar mantap bahawa Allah akan memakbulkan doa kita.

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul.
~Al-Baqarah 2:186~
 
Semasa berada di rumah-rumah Allah ataupun di tempat-temat mustajab doa, cubalah kita mengingat kembali sebanyak mungkin mereka yang telah meminta kita untuk mendoakan mereka. Kita doakan supaya mereka semua mencapai segala apa yang dihajati jika tidak dapat menyebut satu persatu. 
What You Give, You Get Back
Sebenarnya, ada kelebihan yang sangat besar bagi seseorang yang mendoakan saudaranya (sesama Muslim).
Imam Muslim meriwayatkan daripada Abu Darda', Rasulullah saw bersabda yang bermaksud,
"Doa seorang Muslim untuk saudaranya (sesama) Muslim tanpa pengetahuannya adalah mustajab. Setiap kali dia memanjatkan doa kebaikan untuk saudaranya, di atas kepalanya ada seorang malaikat yang berkata, 'Amin. Semoga engkau juga beroleh perkara yang sama' ."
 ~Riwayat Muslim no. 2732~
Usah bimbang, kita doakan saudara kita, Allah akan berikan semula pada yang berdoa sebagaimana yang didoakan. Allah Maha Adil dan Maha Kaya. Pemilik segala isi langit dan bumi. 
Ternyata konsepnya sangat mudah. Kita pastinya sayang akan saudara seIslam kita. Doakan mereka. Doakan yang terbaik untuk mereka.

Pada masa yang sama, berhati-hatilah dengan hasutan syaitan yang sentiasa ingin memesongkan niat baik kita. Apa pesan Rasulullah saw?

"Janganlah kamu mendoakan yang tidak baik untuk diri kamu, anak-anak kamu, dan harta kamu, kerana boleh jadi doa kamu itu bertepatan dengan waktu yang mana di waktu itu doa dikabulkan sehingga apa yang kamu mohonkan juga dimakbulkan."
~Riwayat Muslim no. 3006~
Mulalah berdoa secara 'senyap' kepada saudara seIslam kita. Itulah bakti kita kepada mereka. Mulalah bercucuk tanam di dunia supaya kita ada hasil untuk dituai di akhirat.


 Sudahkah berdoa kepada saudara kita hari ini?

Jun 24, 2012

Emas Berkilau?

Assalamualaikum wbt.

Aduhai, sungguh hati saya tak tertahan sebak setiap kali melihat iklan suatu rancangan realiti yang melibatkan 'pakcik' dan 'makcik' merebut gelaran juara. Automatik tangan menukar channel lain sebentar.




Rugi..rugi..rugi...

Betapa usia muda mereka telah berlalu pergi. Sekarang, sudah sampai waktu tua. Allah masih memberi nikmat umur kepada mereka. Nikmat kesihatan yang membolehkan mereka bergerak, tidak terlantar sakit. Nikmat akal yang masih waras membezakan baik dan buruk.

Masa-masa kecemasan inilah sepatutnya digunakan untuk memikirkan kembali, dari mana kita datang, apa tujuan kita hidup dan ke mana kita akan kembali. Inilah masanya untuk koreksi diri, adakah kita melahirkan rasa syukur kepada Allah dengan segala nikmat percuma yang diberikan Allah sepanjang hayat kita hingga saat ini.

Kita semua sudah tentu mahukan kesudahan yang baik. Seharusnya kita mengambil iktibar daripada pemergian rakan-rakan yang telah pulang menghadap Ilahi dalam usia yang muda. Seharusnya kita mempersiapkan bekal yang secukupNya untuk kehidupan yang kekal abadi.

Life Begins at 40
Selalu kita dengar ungkapan ini. Pada saya, kata-kata ini ada benarnya. Ramai yang telah berubah menjadi semakin baik apabila usia meningkat. Kesedaran agama juga bertambah. Sudah semakin rajin ke masjid, semakin rajin mendalami ilmu agama, sudah semakin kuat untuk bangkit di tengah malam bersolat. Sudah semakin menutup auratnya.

Tapi,
Bagaimana pula yang masih seperti kehidupan di zaman muda yang banyak melakukan maksiat?

Jika kita tanya pada pakcik makcik yang telah melangkau usia 40 tahun, tentunya mereka masih ada harapan dan cita-cita yang masih belum tercapai. Tentunya mereka banyak menyesal tiap saat masa muda yang telah dibazirkan begitu saja. Tentunya mereka berkata, masa muda itu sungguh pantas berlalu. Sedar tak sedar, sudah di penghujung usia. Sedar tak sedar, kudrat sudah semakin terbatas. Sedar tak sedar, mata sudah semakin kabur untuk menelaah kitab. Sedar tak sedar rambut sudah semakin putih yang menandakan ajal semakin menghampiri.

Iktibar
Wahai diriku dan pembaca yang semakin tua dari sehari ke sehari, biarlah kita menjadi seorang yang semakin taat pada perintah Allah dan meinggalkan laranganNya. Umur kita bukan semakin panjang, bahkan semakin dekat menghampiri saat terhenti denyutan jantung kita. Saat terakhir hembusan nafas kita. Saat terakhir kita di dunia sebelum berpindah ke alam barzakh.

Berdoalah,

Ya Allah, akhirilah umur kami dengan kesudahan yang baik dan janganlah kiranya Engkau akhirkan umur kami dengan kesudahan yang tidak baik.


Akhirul kalam...

Jadilah emas yang berkilau menegakkan agama Allah....
Bukan emas yang berkilau di mata manusia yang cuba memadamkan cahaya Allah...

Wallahu a'lam



Jun 23, 2012

Zikrullah Pada Setiap Denyutan Nadi

Assalamualaikum wbt.




Oleh itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).
(Al-Baqarah 2:152)


Dulu, saya tak begitu dapat menjiwai zikrullah. Tertanya-tanya bagaimana caranya mahu zikrullah secara sistematik pada setiap masa? Bagaimana menghadirkan hati untuk mengingati Allah secara total semasa melakukan pelbagai pekerjaan hatta ketika bermain!

Saya cuba mencari sumber-sumber yang dapat menyentuh hati saya untuk mengamalkan zikrullah namun tahap zikrullah dalam hati saya masih seperti dulu. Tak banyak yang berubah. Namun, saya masih berdoa dan berdoa moga Allah pertemukan dengan apa yang saya cari, kefahaman yang benar tentang zikrullah.

Sehinggakan pada suatu hari, saya dengan Taufik dari Allah, mengikuti satu majlis ilmu yang berkisar tentang Fadhilat zikrullah. Ternyata Allah telah menyentuh hati saya yang selama ini masih berteka-teki tentang zikrullah. 

Saya coretkan di sini dengan harapan mengingatkan diri saya saat itu, menjadi panduan kepada para pembaca, dan kepada yang telah memahaminya...teruskan apa yang telah diamalkan selama ini.

Ulamak mentafsirkan ayat di atas dengan pelbagai tafsiran.

  1.  Said Bin Jubir mentafsirkan : kita menyebut Allah dengan cara mentaati Allah maka Allah akan menyebut kita dengan cara memberi keampunan kepada kita.
  2.  Kita sebutkan Allah dengan cara mentaatiNya, maka Allah sebutkan kita dengan cara memberi ganjaran pahalaNya.
  3.  Kita menyebut Allah dengan bersyukur, nescaya allah menyebut kita dengan cara menambah nikmatNya.
  4.  Kita menyebut Allah dengan tauhid dan beriman maka Allah akan menyebut kita dengan darjatNya.
  5. Kita menyebut Allah pada dunia, nescaya Allah akan menyebut kita di akhirat.
  6. Kita menyebut Allah dengan mentaatiNya, nescaya Allah akan menyebut kita dengan keampunanNya.
  7. Kita menyebut Allah dalam nikmat dan kemurahan, nescaya Allah akan menyebut kita semasa kita kesusahan dan papa.
  8. Kita menyebut Allah dengan taslim dan berserah, nescaya Allah akan menyebut kita dengan ikhtiar.
  9. Kita menyebut Allah dengan rindu, nescaya Allah akan menyebut kita dengan berhubung.
  10. Kita menyebut Allah dengan kemuliaan dan puji, nescaya Allah akan menyebut kita dengan pemberian dan balasan yang baik.
  11. Kita menyebut Allah dengan taubat, nescaya Allah menyebut kita dengan keampunan bagi dosa2 kita.
  12. Kita menyebut Allah dengan doa, Allah akan menyebut kita dengan pemberianNya.
  13. Kita menyebut Allah dengan tiada lalai, nescaya Allah akan menyebut kita dengan tidak bertangguh.
  14. Kita menyebut Allah dengan merasa menyesal dengan dosa, nescaya Allah menyebut kita dengan kemurahanNya.
  15. Kita menyebut Allah dengan meminta keampunan, nescaya  Allah menyebut kita dengan memberi keampunan.
  16. Kita menyebut Allah dengan ikhlas, nescaya Allah menyebut kita dengan ikhlas.
  17. Kita menyebut Allah dengan tiada lupa, nescaya Allah menyebut kita dengan iman.
  18. Kita menyebut Allah dengan mengharap kepadaNya, nescaya Allah akan menyebut kita dengan memberi kecukupan.
  19. Kita menyebut Allah dengan meminta keampunan dan istighfar, nescaya Allah menyebut kita dengan rahmat dan keampunan.
  20. Kita menyebut Allah dengan Islam, nescaya Allah akan menyebut kita dengan ikram(kemuliaan).
  21. Kita menyebut Allah dengan qalbun(hati), nescaya Allah akan menyebut kita dengan membuka hijab -pertolonganNya.
  22. Kita menyebut Allah dengan sebutan yang fana(sementara), nescaya Allah menyebut kita dengan sebutan yang baqa'(kekal) iaitu syurga.
  23. Kita menyebut Allah dengan rasa rendah diri, Allah akan menyebut kita dengan memuliakan kita.
  24. Kita menyebut Allah dengan merendah diri, nescaya Allah akan menyebut kita dengan diampunkan dosa.
  25. Kita menyebut Allah dengan mengiktirafNya, nescaya Allah akan menyebut kita dengan menghapuskan kesalahan.
  26. Kita menyebut Allah dengan benar, nescaya Allah akan menyebut kita dengan kasih sayangNya.
  27. Kita menyebut Allah dengan ta'zim(membesarkan) nescaya Allah akan menyebut kita dengan memuliakan kita.
  28. Kita menyebut Allah dengan meninggalkan dosa, nescaya Allah akan menyebut kita dengan memelihara kesetiaan kita kepada Allah.
  29. Kita menyebut Allah dengan bersungguh2 dalam pekerjaan/khidmat, nescaya Allah menyebut kita dengan menyempurnakan NikmatNya kepada kita.

Betapa besarnya fadhilat bagi hamba yang banyak berzikrullah. Saya sarankan, jika tak dapat lakukan semua, pilihlah yang mana yang dirasakan ringan untuk kita beramal, untuk digunakan hikmahnya dalam setiap pekerjaan kita sehari-hari, lakukan secara istiqamah.

Insya Allah, kita akan menemui ketenangan hati yang kita cari-cari, keampunan dari Sang Pencipta dan akhirnya Syurga yang menanti...Insya Allah.


~Terima kasih sudi membaca hingga ke noktah terakhir.



Jun 22, 2012

Sabar Dan Berbuat Baik

Assalamualaikum wbt.



Seorang lelaki bertanya:“ Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai beberapa orang kerabat, yang hubungan aku erat dengan mereka tetapi mereka memutuskannya. Aku berbuat baik kepada mereka tetapi mereka berperangai buruk kepadaku, aku bersabar mengahadapi sikap mereka itu tetapi mereka menganggap sikapku itu adalah bodoh.” Kemudian baginda menjawab,” Sekiranya benar sepertimana yang engkau katakan itu maka seolah-olah engkau menyuap mereka dengan abu yang panas, sedangkan engkau sentiasa mendapat pertolongan daripada Allah Taala selama mana engkau berada di dalam kebenaran atas perkara yang demikian itu”.

 

                                                 Riwayat Muslim 

Jun 19, 2012

Pelarian Di Bumi Sendiri

Assalamualaikum wbt.


Lihatlah kawasan Palestin yang berwarna HIJAU semakin mengecil dek kerana tanah air mereka dirampas oleh Israel laknatullah....

Sedangkan di sana terdapat kiblat pertama bagi umat Islam iaitu Masjidil Aqsa. Solat di Masjidil Aqsa mendapat ganjaran 500 kali lebih baik daripada solat di tempat lain.

“Tidak sepatutnya (bersusah payah) keluar belayar (untuk menziarahi mana-mana masjid kecuali (untuk pergi) ketiga-tiga masjid (yang berikut): Masjidil Haram (di Makkah), dan masjid Rasulullah (di Madinah) dan Masjid al-Aqsa (di Baitulmaqdis).” (Hadis riwayat Bukhari) 


Dan (ingatlah), ketika Kami mengikat perjanjian setia dengan kamu: "(Bahawa) janganlah kamu menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan) sesama sendiri, dan janganlah kamu usir-mengusir sesama sendiri dari kampung masing-masing". Kemudian kamu telah berikrar mematuhi perjanjian setia itu, dan kamu sendiri pula menjadi saksi (yang mengakui kebenarannya).

Kemudian kamu ini (wahai Bani Israil), kamu berbunuh-bunuhan sesama sendiri dan kamu usir satu puak dari kaum kamu keluar dari kampungnya; kamu pula saling bantu-membantu (dengan orang lain) untuk menentang mereka dengan melakukan dosa dan penganiayaan; padahal kalau mereka datang kepada kamu sebagai orang tawanan, kamu tebus mereka; sedang perbuatan mengusir mereka diharamkan juga atas kamu. Sesudah itu maka patutkah kamu hanya percaya kepada sebahagian (dari isi) Kitab Taurat dan mengingkari akan sebahagian yang lain? Maka tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian itu dari antara kamu, selain dari kehinaan ketika hidup di dunia, dan pada hari kiamat akan ditolak mereka ke dalam azab seksa yang amat berat. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan apa yang kamu lakukan.
(Al-Baqarah 2:84-85)


 Allahuma suril islam ma wal muslimin fi falestin!!!

Jun 17, 2012

Buktikan, Di Mana Allah? & Israk Mikhraj

Assalamualaikum wbt.


Tersebut alkisah dalam satu kelas pengajian, terdapat seorang yang tidak mempercayai kewujudan Tuhan. Saya namakan dia sebagai Si Fulan.

Si Fulan langsung tidak mempercayai Allah itu wujud.

Suatu hari, Si Fulan bertanya kepada kawan-kawannya benarkah Allah itu wujud?

Maka, bermulalah perdebatan di antara Si Fulan dengan rakan sekelasnya. Di sinilah rakan sekelas yang beragama Islam, mempercayai kewujudan Allah telah memainkan peranannya untuk membuktikan yang Allah itu wujud.

Saya namakan pula rakan sekelas tersebut sebagai, Tentera Allah.

"Ya, Allah itu wujud", jawab Tentera Allah.

"Cuba kamu tengok kerusi, meja ni kamu nampak tak?" soal Si Fulan lagi.

"Nampak" jawab tentera Allah.

"Kalau Allah tu wujud, mesti nampak macam ni jugak. Tapi mana? Tak da pun nampak?" sambung Si Fulan lagi.

Perdebatan kian memuncak.

Tentera Allah mula mendapat ilham untuk menegakkan akidahnya.

"Kamu nampak tak whiteboard kat depan tu?" soal tentera Allah.

"Mestilah nampak." jawab Si Fulan dengan yakin.

"Akal kamu nampak tak?" soal Tentera Allah lagi.

"Tak", jawab Si Fulan ringkas.

"Kalau macam tu, kamu tiada akal la.." balas Tentera Allah.

Si Fulan tercengang-cengang dan tertanya-tanya. Dia mula memahami hakikat yang Allah itu wujud.

Perdebatan hari itu berakhir dengan kemenangan Islam. Hanya sujud syukur yang mampu dilakukan tanda terima kasih yang tak terhingga pada Allah Yang Maha Hebat.

Ternyata, bukan semua benda boleh dibuktikan dengan pandangan mata. Kita tak boleh memikirkan isu Ketuhanan mengikut hawa nafsu. Mentafsir hanya mengikut logik akal. Tidak sama sekali.

Israk Mikhraj.

Alhamdulillah, salah satu peristiwa penting yang tidak dapat ditafsirkan dengan akal semata telah berlaku pada 27 Rejab dan hari ini, kita semua masih diberi kesempatan untuk melalui tarikh penting ini.

Bagaimana, Rasulullah saw telah diperjalankan oleh Allah swt dan dimikhrajkan ke langit untuk bertemuNya sendiri bagi menerima kewajipan sembahyang yang kita lakukan kini.

Dan

Peristiwa tersebut berlaku dalam satu malam.

Para penduduk Makkah termasuk bapa saudara Nabi, Abu Lahab tidak mempecayainya.

Mengapa?
Kerana mereka telah menilai dengan logik akal.

Namun, Abu Lahab telah mengutus seorang lelaki untuk memberitahu peristiwa itu kepada saidina Abu Bakar r.a.

Apa kata Saidina Abu Bakar?

"Jika Muhammad yang mengaku telah naik ke langit malam tadi, aku percaya!"

Begitulah akidah yang ada pada Saidina Abu Bakar yang telah diberi gelaran As-Siddiq(Yang Membenarkan) oleh Rasulullah saw.

Namun, Abu lahab masih tidak mempercayainya. Kemudian turunlah ayat,


Maha Suci Allah yang telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid Al-Haraam (di Makkah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestin), yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya Allah jualah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
(Al-Israa' 17:1)


   اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّّغْنَا رَمَضَانَ  
Maksudnya: “Ya Allah ya Tuhanku, berkatilah kami pada bulan Rejab dan Sya’aban dan sampaikan (Hidupkan) kami ke bulan (sehingga) Ramadhan”. (HR Baihaqi)



Jun 15, 2012

Anak Yang Cerdik

Assalamualaikum wbt.






Pada suatu hari, Bahlul r.a. sedang berjalan-jalan di kota Basrah dan terserempak dengan sekumpulan budak sedang asyik bermain. Di antara mereka, ada seorang budak yang tidak ikut mengambil bahagian bermain. Dia hanya melihat sahaja kepada temannya sambil menangis. Bahlul yang melihat gelagatnya, menyangkakan anak itu tidak mempunyai permainan seperti temannya yang lain.

Bahlul mendekati anak itu dan bertanya, "Wahai anakku, mengapa engkau menangis? tak baiklah menangis macam ni. Biarlah pakcik belikan mainan seperti itu, nanti engkau boleh bermain bersama mereka." Budak itu berhenti menangis sebentar kemudian memandang wajah Bahlul dan berkata,"Wahai pakcik yang cetek akal, apakah kita ini diciptakan oleh Allah untuk bermain-main?"

"Mengapa engkau berkata begitu? Apakah engkau tahu untuk apa kita diciptakan?" tanya Bahlul.

"Ya tahu. Untuk menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah", kata si budak.

Bahlul sangat terperanjat mendengar jawapan itu, tidak sangka budak sekecil itu punya wawasan yang jitu.
"Semoga Allah memberkatimu. Dari mana engkau datang?"

Budak itu menerangkan bahawa dia mengetahui perkara itu dari firman Allah,

"Maka adakah patut kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) sahaja dengan tiada sebarang hikmat pada ciptaan itu? Dan kamu (menyangka pula) tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(Al-Mu'minuun 23:115)



"Wah...kalau begitu engkau seorang hukamak. Sila beri aku nasihat!" kata Bahlul setelah mengetahui kecerdasan budak itu.

Budak itu lalu bersyair yang berisikan nasihat tentang dunia dan kerugian orang yang menjadikannya sebagai matlamat hidup. Selepas itu, dia memekik kuat lalu rebah ke tanah dan pengsan di situ. Bahlul segera mengangkat kepalanya dan diletakkannya di ribaannya. Debu-debu yang terdapat di kepala dan wajahnya dilap sehingga bersih. Sebentar kemudian dia sedar dari pengsannya.

"Wahai anakku, mengapa sampai begitu rupa? Engkau masih kecil dan belum mempunyai sebarang dosa," kata Bahlul.

"Pergi engkau daripadaku.Wahai Bahlul, aku telah melihat ibuku menyalakan api di dapur untuk memasak dengan memakai kayu yang besar-besar. Akan tetapi api tidak mahu membakar sehingga diumpan dengan kayu-kayu yang kecil terlebih dahulu. Dari pengalaman itu, aku merasa takut, kalau-kalau aku dijadikan kayu-kayu kecilnya neraka Jahannam."

Sekali lagi Bahlul terpinga-pinga akan kepandaian budak bawah umur itu. Semua kata-kata dan hujahnya bernas dan masuk akal. Kerana nasihat si kecil itu, hati Bahlul tergugat. Rasa takutnya kepada Allah memuncak dan dia pun pengsan di situ juga. Dalam kedaan demikian, budak kecil itu beredar dari tempat itu.

Apabila Bahlul sedar dari pengsannya, dia segera melihat pada kumpulan budak-budak yang bemain, tapi budak cerdas yang satu itu sudah tidak ada lagi di antara mereka.

"Siapa gerangan budak itu?"tanya Bahlul kepada budak-budak yang ada di situ.

"Apakah pakcik tidak kenal dia?"


"Tidak. Aku tidak kenal."

"Dia itu dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Talib radiallahu anhum." jawab mereka.

Bahlul terkejut apabila mengetahui bahawa budak cerdas itu sebenarnya adalah keturunan Rasulullah saw.

"Kalau begitu patutlah. Benihnya memang dari pokok yang baik pula." kata Bahlul pada dirinya.

*Petikan dari buku Kisah Wali-Wali Allah Siri 2.
  Penulis : Salman Al-Farisi

Jun 11, 2012

Too Ambitious

Assalamualaikum wbt.


Permulaan kita mengajar seseorang kepada sesuatu perkara, kita harus bersungguh-sungguh, ikhlas dan bersabar. Itulah resepinya. Terutama saya seorang cikgu.

Kadang-kadang saya rasa seperti selalu menekan murid-murid saya untuk memahami vocab baru. Kasihan saya melihat mereka, bersungguh-sungguh mahu menyebut tiap vocab baru yang diajar sampai memejamkan mata nak menghafal spelling. Good job!

Almaklumlah, sesetengah mereka tidak ke tadika, jadi bahasa Inggeris adalah satu bahasa yang baru bagi mereka. Satu bahasa asing dalam kehidupan mereka.

Kemudian, mereka bermain 'teka-teka' dengan kawan-kawan. Ah, sungguh menyentuh hati. Mungkin mereka yang tidak mengalaminya, tidak dapat menjiwai perilaku mereka.


Lebih sedekad yang lalu, saya juga seperti mereka. Bezanya, saya ketika itu baru mengenal subjek bahasa Arab. Bahasa yang baru bagi saya. Banyaknya kalimah Arab yang mesti dihafal bermula dengan objek2 dalam diri dan sekeliling. Banyaknya masa yang diluangkan dengan buku vocab Arab. Banyaknya main 'teka-teka' dengan kawan-kawan dalam kelas.


Murid saya seolah-olah cermin bagi diri saya suatu ketika dulu. Melihat mereka, seolah-olah melihat diri sendiri.


Kita semuanya bermula dari tidak tahu kepada tahu. Dari kosong kemudian menyusun angka. Dari teori kepada praktikal.

Allah yang meminjamkan ilmuNya kepada kita.

Buat permulaan, saya tidak mahu memaksa mereka berlebihan untuk tahu banyak dalam Bahasa Inggeris.
Cukuplah dengan tahap mereka sekarang.

'Dapat sikit lebih baik daripada tak dapat langsung.'

Kalau mereka boleh tahu 3 perkataan baru sehari, biarlah mereka dengan tahap 3 perkataan baru sehari buat masa ini.

Tak mahu terlalu memaksa ajar 10-20 words sehari dan kesudahannya, sungguh mengecewakan!

***Dengan mood yang masih mood cuti, melangkah ke dalam kelas tadi..rasa happy tak jadi saya nak 'bermalas-malas' hehe...terpandang senyuman kanak-kanak suci tiada dosa. Sejukk hati..:-)

Biarkan murid kita berkembang mengikut tahap masing2 dan yang penting...
Don't be too ambitious!

Nota : Too ambitious dalam hidup penting, tapi bukan cara yang sesuai bagi situasi di atas.







Jun 10, 2012

Cipta Kelainan

Assalamualaikum wbt.


Ramai yang takut untuk menjadi lebih baik, terutama bagi golongan remaja dan yang baru melangkah ke alam kedewasaan. Pelbagai andaian negatif yang difikirkan. Takut kehilangan kawan, takut dipandang serong masyarakat sekeliling, takut tak dapat kerja, takut jadi sangat busy dan macam-macam lagi.

Bagi yang ingin berubah untuk menjadi lebih baik dari segi menutup aurat, selalunya takut kehilangan kawan-kawan 'sepermainan' dulu, takut si dia menjauhkan diri, takut susah untuk bergaul dengan lebih mesra dengan teman-teman, takut tak selesa nanti nak bekerja dan bergerak.

Jika dihitung, tak salah untuk mencipta kelainan. Namun kelainan yang bakal dicipta mestilah berlandaskan syariat. Kita patut berani dan berbangga bila berjaya berubah menjadi lebih baik. Ini bererti kita berjaya memerdekakan diri kita daripada sesuatu yang kita takuti sebelum ini. Kita berjaya melawan hawa nafsu dan pujuk rayu syaitan yang telah banyak mempengaruhi kita supaya mengikut telunjuk mereka dan membelakangkan syariat Allah. Kita berjaya mengeluarkan diri kita daripada kepompong kejahilan yang selama ini kita berumah di dalamnya.

Ramai yang telah disapa hatinya untuk berubah menjadi hamba yang lebih cintakan kebaikan. Hati mereka meronta-ronta untuk kembali kepada FITRAH. Namun, belum cukup pengetahuan dan kekuatan untuk berubah disebabkan kurangnya sokongan daripada suasana sekeliling. Sungguh banyak cabaran yang pasti menanti. Namun percayalah, Allah sentiasa memberi peluang kepada sesiapa sahaja yang mahu kembali kepada fitrah. Pintu keampunannya terbuka luas kepada sesiapa sahaja yang mahu kembali kepadaNya.

Bukan mudah untuk thabat di jalan yang lurus. Someone pernah bercerita kepada saya, di saat permulaan penghijrahannya untuk memakai baju muslimah, dia telah ditertawakan oleh saudara-mara yang bertanya kepadanya adakah dia memakai baju tidur pada ketika itu.



Adakah pelik memakai baju muslimah?Saya bertanya kepadanya, apakah reaksinya ketika itu, dia berkata bahawa dia hanya berdiam diri dan tersenyum. Mungkin mereka belum menerima taufik pada ketika itu dan hanya berdoa supaya mereka akan memahaminya suatu hari nanti. Saya katakan yang saya sangat berbangga dengannya dan berharap dia terus berubah.

Ya, bukan mudah untuk berubah namun tidak mustahil. Tak perlu menunggu tubuh kita dimamah usia. Tak perlu menunggu kesihatan kita merudum barulah hendak berubah. Inilah masanya. Ketika kudrat kita masih kuat, akal kita masih tajam untuk membezakan perkara baik dan buruk. Penglihatan kita masih terang untuk menambah ilmu. Kaki kita masih kuat untuk melangkah.

Akhir-akhir ini, ramai yang telah berubah...tapi sayang belum menepati syariat Allah swt. Contohnya, muslimah memakai tudung. Jika diteliti, mereka sebenarnya bukan memakai tudung untuk menutup aurat tetapi untuk menutup urat semata. Bagaimana Allah swt syariatkan pada kita ya muslimah? Cuba periksa tudung2 kita,

Adakah menutup dada?
Adakah tidak jarang?

Jika bertudung tapi jarang dan tidak menutup dada, ia masih belum menepati syariat. Orang kata, kalau exam belum lulus lagi tu. Sayanggggg sangat, kita buat sesuatu yang sia-sia di sisi Allah malah mendapat dosa. Rujuk Al-Quran Allah swt berfirman,

Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.
(An-Nuur 24:31)


Jika kita faham firman Allah swt di atas, ayuh kita berubah. Cipta kelainan untuk diri kita. Kita melihat orang lain berubah, terasa rugi jika kita tidak mengikutinya. Mengapa hanya mereka? Bila pula giliran kita?

Ketenangan yang hanya kita yang akan merasainya. Tak mahukah kita merasainya di dalam hati?
Di saat hanya kita berkata-kata sendirian dengan Allah, di saat kita mengadu hanya pada Allah, di saat terdetik perasaan kita mahu berubah, tak perlu bertangguh lagi.

Mengapa tak perlu bertangguh?
Kerana kita tak tahu adakah rasa itu akan hadir lagi menyapa kita semasa hayat kita. 

Sanggupkah kita melepaskan saat itu berlalu begitu sahaja?
Sanggupkah kita biarkan mati sebelum mati? Mati sebelum mati yang amat ditakuti iaitu mati hati.

Ayuh, berubah ke arah kebaikan.

Cipta kelainan sebagai tanda cintakan Allah.




Dare to be different!







Jun 8, 2012

Kemarau Di Hati

Assalamualaikum wbt.

Salah satu nasyeed pilihan masa u dulu. Selalu jadi halwa telinga masa 'jalan-jalan' kat bilik depan....:-)

Saya tujukan pada semua pembaca & especially - Cik Amy, Nadiah & Syida...




Album :
Munsyid : Mestica
http://liriknasyid.com


Rintik hujan daun kebasahan
Kenangan larut di arus rindu
Malam gelap zulumat yang menutup sinaran
Kemarau hati semakin memilu

Hanya gemersik angin dari pohon-pohon
Yang mengimbau ingatan meramas nurani
Bak amukan gelora yang menghempas di dada
Resah sendumu menggamit derita
Berderaian di mata

C/O
Yang pulang pergi usahlah dirintih
Doakan saja dikurnia sejahtera
Apalah diratap dengan tangis keharuan
Leraikan hiba pujuklah hatimu
Pemergiannya iktibar buatmu

Usah dianyam sepi dengan kesedihan
Tak terhalang segala kehendak Ilahi
Dituruti rasa tak sampai ke mana
Duka dan lara melemahkan jiwa
Simpanlah di hati

Bila sampai di garis sempadan
Perahu usia di hentian terakhir
Tiada pun sesaat detiknya dipertangguh
Hidup direntas ketentuan takdir
Kemarau hati biarkan berlalu?

Jun 5, 2012

Ulamak Tak Dipedulikan

Assalamualaikum wbt.

Dari Sahl bin Saad as-Saaidi r.a. berkata: 

Rasulullah s.a.w bersabda;
 'Ya Allah! Jangan kau temukan aku dan 
mudah-­mudahan kamu (sahabat) 
tidak bertemu dengan suatu masa di mana para ulama 
sudah tidak diikut lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak disegani lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka
 seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." .
  
~H.R. Ahmad~


 





Jun 4, 2012

Apa Erti Cinta

Assalamualaikum wbt.

Masih ingat janji saya pada entry Minggu Lepas, Semalam & Buku ? Inilah sebenarmya buku yang ustazah hadiahkan pada saya.

Hajatnya, saya bajet 3 hari untuk habiskan buku yang setebal 218 muka surat ni. Tapi disebabkan buku ini best dan tulisan di setiap muka surat tidak begitu pack, jadi saya habiskan baca hanya bermula suatu petang hingga ke sebelum tidur pada malam tersebut. Syok baca, bila tengok2 sekejap ja dah sampai ke muka surat terakhir.:-)

Insya Allah, ini bukan semata-mata pembacaan..

Sebab hadirnya cinta Allah SWT menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah :

  1. Membaca al-Quran dengan mendalami maknanya seperti yang dikehendaki.
  2. Mendekatkan diri dengan Allah SWT dengan amalan-amalan sunat selepas menyempurnakan amalan-amalan fardhu.
  3. Sentiasa berzikir dalam apa jua keadaan.
  4. Lebih mementingkan cinta kepada Nya daripada cinta anda ketika dikalahkan oleh hawa nafsu.
  5. Mengarahkan sepenuh perhatian hati kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT, mengakui dan mengetahuinya.
  6. Melihat kebaikan, ihsan dan kurniaanNya.
  7. Pasrah secara keseluruhan kepada Allah.
  8. BersamaNya ketika Allah turun ke langit dunia.
  9. Berkumpul dengan orang juga mencintai-Nya secara tulus.
  10. Menyingkirkan sebab yang dapat membuka jarak antara hati dan Allah SWT.

Penghalang Cita Allah SWT pula antaranya ialah :

  1. Sikap zalim dan menindas. (walaupun mempunyai kuasa)
  2. Sombong kepada diri dan orang lain.
  3. Khianat.
  4. Kufur dengan nikmat.
  5. Membuat kerosakan di muka bumi.

Buku : Apa Erti Cinta
Penulis : Syihabudin Ahmad

Miliki buku ini sebagai salah satu koleksi buku anda....


"Cinta adalah perasaan jiwa, sentuhan hati dan pancaran emosi."
~Abdullah Nasih Ulwan~



Mahukah kita menggapai Cinta Allah ?


FN : Dengar kat radio IKIM, kita kene hormati buku/ kitab dengan tak melipat muka surat buku untuk tanda tempat kita baca..ni lah gunanya penanda buku. Budaya mengheret/ menarik beg ke sekolah juga tidak bagus sebab buku duduk separas kaki saja....fikir-fikirkan..



Jun 3, 2012

Sahabat Lama & Ikan Masak Merah

Assalamualaikum wbt.

Dulu, masa sekolah rendah, jarak sekolah dari rumah tak memungkinkan saya berjalan kaki. Jadi, masa ada aktiviti kokurikulum, saya dan kawan-kawan sekampung prefer stay di sekolah atau pergi menumpang rumah kawan-kawan yang berdekatan untuk solat.

Selalu juga pergi dari rumah ke rumah yang lain, setiap kali ada aktiviti (betapa tak malunya..hehe). Kini, dah ramai yang saya tak tahu di mana dan bagaimana perkembangannya. Ada yang dah berkahwin, tinggal jauh dari kampung, tak kurang juga yang dah berjaya kerja macam-macam. Pendek kata, kalau dikumpulkan semula semuanya dan dibahagi mengikut bidang pekerjaan, paling ramai dah jadi cikgu. :-)

Ada sorang sahabat ni, saya banyak kali juga pergi ke rumahnya. Ayahnya baik hati membawa kami pulang ke rumahnya selepas waktu sekolah. Ibunya bekerja dan tiada di rumah waktu tu.

Paling saya ingat, disebabkan kawan saya ni anak sulung dan ada adik dua orang yang juga sekolah rendah waktu tu, balik sekolah, dia memasak.


Ikan masak merah..tu lah menu utama waktu tu, kemudian sahabat saya ni Min, goreng telur dan masak nasi.
* Pandai Min masak*

Kami makan dengan berselera lah...:p

Bila dah hampir waktu koko bermula, ayahnya akan pulang sekejap dari tempat keje dan 'angkut' semula kami ke sekolah. Baik betul pakcik ni.

Dan begitulah jasa ayahnya tiap kali saya dan kawan-kawan ke rumah Min.

Selepas tahun 6, sahabat saya berpindah ke Kedah. Dulu, tak da lagi handphone ni, saya tak lagi mendengar beritanya.. terputus hubungan.

SEMALAM...

Min muncul di depan rumah bersama keluarganya jauh datang dari Kedah. Dah besar panjang Min sekarang..hehe. Setelah hampir 13 tahun tak jumpa.

Adik-adiknya jugak.

Bila ditanya, "Min keje apa sekarang?"

"Cikgu"

"Samalah kita"
 
Min bisik pada saya,"Ingatkan Mila dah ada anak. Rupanya samalah kita bujang lagi."


Sama-sama ketawa bahagia jumpa kawan lama..

Ayah Min ingat lagi rupanya saya yang selalu 'menyibuk' dekat rumah Min..hehe..

Terima kasih Min dan keluarga. Datang jauh-jauh round semenanjung dan rumah saya salah satu destinasi persinggahan..*wink

Nanti kalau ke Kedah boleh la jalan rumah Min.

Entah bila lagi dapat jumpa. Lagipun Min mengajar di Sarawak.

Ya, saya gembira sangat semalam. Sampai kene tegur senyum sorang2 lepas Min balik...

Inni uhibbuki fillah.....






Jun 1, 2012

Tak Da Brek Ke?

Assalamualaikum wbt.


Google Image


Seingat saya, mula belajar jalan laju ni masa masuk form 4. Lepas PMR, pindah ke satu sekolah ni.

Sorang cikgu selalu pesan pada kami semua, "Pelajar cemerlang mesti ada gaya, jalan mesti laju, tak buang masa." (Nota : saya tak lah cemerlang)

Kiranya nasihat ni memang diulang-ulang tiap kali cikgu ni berucap.

Entah kenapa lekat betul dalam kepala ni.(^___^)

Mungkin dah terbiasa jalan laju ni, hatta bila dah habis sekolah, event keluar dengan kakak, selalu kene complaint jalan laju. Kekadang kene tarik tangan, disuruh jalan slow sikit.

Aduh, dah tak biasa rasanya jalan slow2 ni...tak tersedar pun jalan laju.

Nak dijadikan cerita, satu hari masa di u, jalan sorang2, masa tu hampir nak masuk Maghrib. Saya dalam keadaan bergegas menuju masjid. Jalan pun tak fikir panjang.

Saya melintas atas laluan jemaah laki yang nak ke tempat wudhuk..lintasan batu merah..

Tiba-tiba ada suara menyapa, "Tak da brek ke?".

Terkejut saya.

Sorang pakcik yang tengah lalu atas laluan tu menegur. Mungkin sebab saya seperti memotong laluan dia.

Alahai pakcik..

Dalam keadaan terkejut saya tersenyum. Dalam hati ada juga menyesal sebab jalan laju tak pandang kiri kanan.

Mulalah gelabah waktu tu.

******************************************************************

Jalan laju ni kalau sorang2 bagus juga nak jimat masa. Tapi kalau ramai-ramai, kita kene fikir maslahat orang lain. Kalau jalan dengan kanak-kanak, orang tua macam mana?

Dalam hidup ni, kita tak boleh hidup sorang2, ikut kepentingan diri sendiri. Kita mesti fikirkan orang sekeliling dan lebih baik jika melebihi kepentingan diri kita. Ni dah tersangat bagus dan cantek....

1 Jun bakal tamat..selamat malam.



Selamatkan Palestin

Assalamualaikum wbt.



"Dan Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang beriman." (Ali-Imran 139)



Seruan daripada Allah s.w.t. kepada seluruh mukminin. Kamu sekali-kali tidak akan ditimpa ketakutan, tidak akan diselubungi kesedihan dan hati kamu sekali-kali tidak akan diresapi kekecewaan. Kekecewaan tidak akan bergabung dengan keimanan, kamu berada pada darjat yang paling tinggi selagi mana kamu beriman serta mempunyai talian dengan Allah yang Maha Mulia lagi Berkuasa.
Kita boleh melakukan banyak perkara demi untuk saudara-saudara kita di Gaza.

Ini adalah kewajiban setiap individu..

  • Qunut - Membaca qunut pada setiap kali solat dan ajarkan makna qunut dan waktunya kepada orang-orang yang masih belum mengetahuinya.

  • Tinggalkan makanan, minuman dan kerehatan yang berlebihan dan salurkannya kepada saudara-saudara kita di Palestin. Salurkan kepada badan tempatan yang menguruskan sumbangan untuk membantu rakyat Palestin.

  • Mendermalah untuk membeli senarai ubat-ubatan yang diperlukan dan diumumkan oleh persatuan perubatan dan kesatuan doktor-doktor Arab. Menyumbang secara terus samada sumbangan yang berbentuk material ataupun kewangan.

  • Bersama-sama turut serta mempersiapkan rombongan (untuk menyalurkan kelengkapan pakaian, makanan dan bahan api).

  • Menyumbanglah dengan darah kamu (Jikalau kamu terhalang untuk berjihad di bumi Palestin, maka menyumbanglah dengan darah kamu untuk menyelamatkan para mujahidin di sana).

  • Luahkan kemarahan kamu dengan segala wasilah yang dibenarkan - sertailah perhimpunan yang disusun secara sah di stadium dan dataran di peringkat negeri atau kebangsaan ataupun di kawasan-kawasan perumahan dan kampung.

  • Paparkan slogan pada banner, bunting atau tulislah dengan tangan kamu sendiri atau sebarkanlah sms dan emel.

  • Tabung Palestin di setiap rumah (Didik anak-anak kamu menabung dari perbelanjaan mereka demi untuk Palestin).

  • Wahai para pemudi dan wanita yang beriman mendermalah dengan barang-barang perhiasan yang kamu miliki.

  • Kepada seluruh warga yang bekerja, gunakanlah kedudukan kamu untuk menyelamatkan Palestin. Sebagai contoh:-

    • Para Pendakwah: Bangunkan Ummah untuk membantu Palestin dan serulah pihak-pihak berkuasa dengan kebenaran.

    • Ahli Parlimen: Gunakan segala jentera pemantauan supaya Kerajaan melaksanakan tanggungjawabnya secepat mungkin.

    • Ahli Politik dan Parti: Himpunkan ummah untuk isu ini, berlumba-lumbalah sekarang untuk menyelamatkan ummah.

    • Pengamal Undang-undang : Berusahalah di peringkat nasional dan antarabangsa untuk mengutuk perang dan penyembelihan secara beramai-ramai ini.

    • Wartawan: Sertailah dengan kalimah : melalui bahan bacaan ataupun televisyen, sebarkan kepada dunia melalui radio dengan maklumat-maklumat dan juga melalui televisyen mengenai usaha ummah untuk menyelamatkan Palestin. Dedahkan pekung musuh, berilah peringatan kepada mereka yang berlengah-lengah, serulah ummah dan bangunkan orang-orang yang lupa.

Kewajiban secara jama'ie

Semua Kesatuan, persatuan dan pertubuhan-pertubuhan NGO, sekarang ini sedang berhimpun untuk menyusun usaha secara berkumpulan menuntut supaya pintu masuk ke Palestin dibuka. Dengan izin Allah semua pertubuhan ini dengan kerjasama daripada rakyat Arab, umat Islam dan seluruh rakyat di dunia akan melakukan apa yang tidak dilakukan oleh negara-negara dan institusi-institusi antarabangsa.

"Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga RasulNya dan orang-orang Mukmin.." (At-Taubah : 105)

Sumber :
Aman Palestin
www.amanpalestin.net




Apa yang telah kita sumbangkan?
Apa yang boleh kita sumbangkan? 

Tiap hari kita mendengar berita, kisah benar yang berlaku di Palestin.
Namun mengapa kita seolah-olah tidak ambil peduli.
Jika kita ambil peduli, hanya sekadar membaca berita tentangnya.
Kita sebenarnya sungguh selesa dengan keadaan kita sekarang. Tempat tinggal kita yang aman damai, tiada halangan untuk kita mengamalkan Islam.

Kita berasa tidak mampu untuk  berada di sana bersama-sama berjuang. Namun, kita masih lagi boleh berdoa kerana doa senjata ampuh muslimin, kita boleh lagi menyalurkan bantuan wang (Link di tepi blog ini), menyalurkan ubat-ubatan, pakaian kita, kepakaran kita seperti mereka yang mempunyai kepakaran dalam bidang perubatan, hantar sms pada rakan-rakan.

Mungkin sebab kita kurang bersemangat nak membantu kerana kurangnya pengetahuan kita tentang apa yang sebenarnya yang terjadi, kita kurang tahu apa yang sebenarnya diperjuangkan oleh rakyat Palestin, apa nilainya Palestin pada kita umat Islam, apa sejarah yang sebenarnya dah berlaku di Palestin.

Jom sama-sama kita meluangkan masa, cari maklumat, baca dan 'study' tentang Palestin. Ramai yang menjadi pengguna tegar internet, tapi maaaalas sangat nak baca tentang Palestin. Ruginya kita. Banyak sangat dah masa yang terbuang, membaca tentang hiburan yang tiada memberi sebarang faedah untuk Islam. 

InsyaAllah, selepas kita lebih faham, kita tahu apa hubungan kita dan Palestin, kita tahu tujuan kita membantu, kita akan lebih bersemangat untuk menghulurkan bantuan yang termampu. Teringat saya pada method dakwah pada seseorang yang baru mengenal Islam, diajarkan kepadanya Konsep Ketuhanan- Akidah dahulu sebelum disuruh bersolat, berpuasa dan sebagainya kerana memahami konsep dahulu itu penting. Kita bukan robot untuk membuat sesuatu tanpa mengetahui apa yang dibuat, tapi kita manusia yang mempunyai akal untuk mengetahui apa yang dilakukan. Ia lebih menjamin ISTIQAMAH.


Palestin jauh di mata, tapi dekat di hati!